Tuesday, June 11, 2013

YOU ARE MY PETERPAN~

#Imagine again~ 
ad request lg nih..
dr boyband yg sama 
tapi member yg beda lho..
penasaran? baca trs ya~ ^^

#Imagine >>> nama kamu JUNG HAERIN, anak SMA yg masa lalunya suram~

"OPPAA!! "
"ah.. HaeRin-a..." lelaki itu menengok ke belakang saat seseorang memanggilnya
"oppa! hari ini aku lomba.. jadi seragamku beda sendiri.. lihat deh!" katanya sambil menunjukan seragamnya
"ah.. ne.. kalau begitu.. semangat!" kata YoonPyo, pacar baru HaeRin sambil mengepalkan tangan kirinya dan tersenyum

'krriinnggg!!'
"ahh! aku harus cepat-cepat berkumpul! oppa semangat juga ya! sudah bel! cepat masuk kelas!"
"ya sudah.. semangat ya!!" kemudian HaeRin berlari mencari teman-temannya yang lain.

esok harinya...
aku menang! walaupun cuma juara 3... oppa pasti seneng!! kata HaeRin dalam hati sambil senyam - senyum sendiri menyusuri lorong sekolahnya. ia mencari oppa-nya di kelas atas, tapi tidak ada. ia sudah mencari kemana - mana tapi tetap tidak ada. apa dia sakit? HaeRin mulai cemas. selama seminggu ia menjadi pacarnya, YoonPyo selalu menceritakan semua masalahnya pada HaeRin, jadi HaeRin tau.. pasti pacarnya itu tidak mungkin sakit.
sampai bel masuk berbunyi pun, HaeRin sama sekali tidak menemukan pacarnya. ia pasrah dan masuk ke kelas dengan wajah lesu dan masih toleh kana dan kiri seakan pacarnya itu satu kelas dengannya. teman sebelah HaeRin bingung melihat kelakuannya hari itu.
"kau.. kenapa?" tanya KIM JONGIN, teman sebelah HaeRin. tapi HaeRin tidak langsung menjawab. beberapa saat kemudian..
"aku.. bingung.."
"bingung? kenapa?"
"JongIn-a.. kau melihat YoonPyo oppa pagi ini? So YoonPyo.. kakak kelas kita itu.. kau tau kan?" tiba-tiba HaeRin berbicara dengan tatapan serius
"ahh.. pacarmu itu?" HaeRin mengangguk. dan setelah itu, Kang sonsaengnim masuk kelas dan membuat puluhan pasang mata di kelas itu tertitik pada wajah guru tersebut. termasuk HaeRin yang mendadak serius melihat Kang sonsaeng. sementara JongIn masih memperhatikan HaeRin.
"sebenarnya..." JongIn ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat HaeRin sudah serius dengan mulainya pelajaran pagi itu, ia mengecilkan suaranya dan tidak melanjutkan kata-katanya. lagian, tidak ada respon juga dari HaeRin..

'Teetttttt!! teeetttt!!!' bel istirahat pun berbunyi. HaeRin langsung cepat-cepat keluar dari kelasnya, berlari sambil mencari-cari pacarnya. ia sudah tidak sabar memberitahu kemenangannya pada pacarnya itu. akhirnya ia sampai di depan kelas 12-2. saat pacarnya keluar dari kelas itu, HaeRin langsung tersenyum lebar.
"aah!! oppa!" 
"HaeRin-a..."
"oppa!! aku.." belum sempat HaeRin melanjutkan bicaranya, YoonPyo memotong
"kau mau makan?"
"ne? tidak.." jawab HaeRin sambil menggelangkan kepalanya
"bisa ikut aku sebentar?"
"tentu saja.. kemana?" setelah itu, YoonPyo langsung menggandeng tangan HaeRin. wajah HaeRin bingung sekaligus senang. karena ia senang menerima kehangatan dari tangan YoonPyo. mereka sampai di lorong sekolah. tempatnya lumayan sepi, walaupun masih ada anak-anak yang melewati jalan itu. karena jalan itu adalah jalan lain menuju kantin.
"ada apa?" tanya HaeRin. saat itu pula, ada seorang namja yang mau melewati lorong itu. rencananya, ia ingin makan di kantin. ia berjalan sambil memakai headphone-nya dengan santai. dan saat ia melihat HaeRin dan YoonPyo bercakap-cakap, ia langsung berhenti dan membuka headphone-nya agar bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. walaupun jaraknya tidak terlalu jauh, ia berharap bisa mendengar dialog mereka dan berharap juga kalau mereka tidak melihatnya. namja itu mulai 'menguping'.
"bagaimana kalau kita putus?"
"MWO?!" tidak hanya HaeRin yang kaget, tapi namja yang dari tadi menguping itu juga tiba-tiba membelalakan matanya. ia juga ikut kaget.
"tapi oppa.. kenapa?" HaeRin masih berharap akan YoonPyo. karena YoonPyo itu pacar pertamanya. mereka juga baru menjalin hubungan selama seminggu. dan tanpa HaeRin sadari, air mata telah menetes dan membasahi pipinya.
"aku.. tidak bisa!" YoonPyo langsung meninggalkan perempuan itu. kemudian HaeRin hanya bisa jatuh dalam keadaan duduk dan menangis. ia tidak berusaha memanggil oppa-nya itu lagi karena ia sadar kalau ia mungkin tidak sesempurna seperti yang oppa-nya mau. namja yang sedari tadi menguping itu kaget saat melihat HaeRin terjatuh lesu. ia langsung berlari dan menghampiri gadis itu
"gwaechana?" namja itu khawatir. air mata HaeRin tambah deras. dan saat ia melihat wajah namja itu, ia berkata
"JongIn-a?" walaupun penglihatannya juga agak samar-samar karena matanya dipenuhi dengan air mata, HaeRin masih dapat mengingat wajah teman sebelahnya itu
"kau.. kenapa? jangan menangis..." JongIn mengusap air mata di wajah HaeRin dan perlahan-lahan, ia berhenti menangis. 
"aku... apakah aku tidak sempurna?"
"semua orang tidak ada yang sempurna.. aku juga tidak sempurna.. kenapa?"
"tidak! pasti ada wanita yang sempurna sampai oppa memutuskan hubungan kita!" seolah-olah, HaeRin tidak percaya dengan perkataan JongIn.
"aigoo~ ayo sudah! tidak usah memikirkan hal itu lagi.. sebentar lagi kelas dimulai.." mereka akhirnya berdiri dan berjalan menuju kelas.

"oh iya, bagaimana dengan lomba menyanyimu kemarin?" sampai di kelas, JongIn mencoba menghibur HaeRin
"hanya juara 3! aku tidak sempurna kan?!" tatapan HaeRin kosong
"ya nggak lah.. belajar lebih giat lagi... kamu pasti bisa juara 1.."
"tidak! aku tidak mau ikut lomba lagi!"
"kenapa? suaramu bagus.."
"mungkin lomba kemarin penyebab putusnya hubungan ini.."
"apa hubungannya? tidak ada kan?" JongIn bingung
"tadi.. sebenarnya aku ingin memberitau kemenanganku pada YoonPyo oppa.. tapi belum sempat aku ngomong.. ia sudah memutuskanku.. bodohnya diriku!" 
"ya.. (hei dalam bahasa Korea) HaeRin-a..tidak ada orang bodoh di dunia ini.. jangan berbicara seperti itu.." setelah itu, bel berbunyi. pelajaran dimulai. percakapan HaeRin dan JongIn terhenti disitu. 

sudah 1 jam pelajaran matematika yang membosankan berjalan. JongIn tidak suka matematika. oleh sebab itu, ia tertidur pulas di kelas itu. Park sonsaengnim tidak tahan melihat seorang siswa yang berani tertidur di kelasnya. 
"HEI! BRANI-BRANINYA KAMU TIDUR DI KELAS SAYA!" semua murid kaget. tapi JongIn masih dalam alam mimpinya. HaeRin sampai bingung melihat JongIn. karena tidak bangun juga, Park sonsaengnim mendatangi meja JongIn dan menggebrak mejanya.
"HEI!! BANGUN!!" perlahan-lahan, JongIn membuka mata. saat matanya sudah terbuka lebar, ia kaget melihat sosok Park sonsaengnim di depan matanya.
"ah! maaf pak.."
"maaf?! Sebegitu cepatnya saya bisa memaafkan kamu?! Kamu dihukum!! cepat menari di depan!!" seisi kelas menertawakan JongIn. termasuk HaeRin yang walaupun.. hanya tertawa kecil. tapi JongIn tetap berdiri dan maju ke depan kelas. ia mulai menari tanpa rasa malu di situ. setelah itu, ia kembali ke tempat duduknya dan duduk kembali dengan wajah santai tanpa semburat merah sedikitpun di pipinya. HaeRin saja bingung melihatnya. wajar saja, JongIn memang suka dance.. itulah kehidupannya. ia memang bukan anak yang pintar. maka dari itu, ia agak malu saat bertemu HaeRin. karena apa?! karena ia sudah sejak SMP menyukai gadis itu. sedangkan lelaki idamannya adalah seorang nemja yang lebih pintar darinya. 

seminggu kemudian...
pelajaran seni dimulai. ini adalah pelajaran favorit anak-anak. termasuk HaeRin dan JongIn, tapi selama seminggu itu, wajah HaeRin masih saja lesu. berbagai cara dicoba JongIn untuk menghibur temannya itu, tapi tidak ada hasil. Hasilnya, mungkin HaeRin hanya tertawa kecil sebentar, lalu kembali dengan wajah lesunya.
"HaeRin-a.." Lee sonsaengnim-guru seni mereka- mendatangi HaeRin yang sedang duduk memojok bersama JongIn.
"ne sonsaengnim.." HaeRin langsung berdiri
"kamu.. bisa ikut lomba menyanyi lagi? untuk perwakilan kelas saja.. kan bulan depan, akan ada lomba antar kelas.."
"umm... saya… gak bisa sonsaengnim..” HaeRin menjawab dengan lesu sambil menunduk.
“lho?! Kenapa?? Ada yang salah dengan suaramu akhir-akhir ini??” tidak hanya Lee sonsaeng yang kaget. JongIn yang sedari tadi bengong sambil menguping pembicaraan gurunya dengan HaeRin itu mendadak menatap HaeRin tajam.
“ah.. itu.. bagaimana kalau sonsaengnim menunjuk HyeRong saja?? Dia kan juga pinter nyanyi..” HaeRin berusaha mengalihkan pembicaraan dan menunjuk hyeRong yang sedang bercakap-cakap dengan ‘geng’ nya di sisi ruangan yang lain.
“ya.. memang sih.. tapi sonsaengnim lebih memilihmu..”
“maaf sonsaengnim.. saya.. gak bisa.. sekali lagi saya minta maaf..” HaeRin yang sangat merasa bersalah itu membungkukan badannya 90 derajat.
“ah.. tidak usah begitu.. ya sudah.. sonsaengnim tidak memaksa.. terima kasih yang HaeRin-a..” setelah Lee sonsaengnim meninggalkan HaeRin, HaeRin langsung duduk kembali tepat di sebelah JongIn.
“kau.. kenapa?? Ada yang salah?!” tanya JongIn santai
“bukankah aku sudah bilang? Aku gak mau ikut lomba lagi!”
“jadi masalahnya cuma gara – gara itu?! Hya!! Pikir sekali lagi!!” nada JongIn yang tadinya santai tiba – tiba berubah. Ia berusaha menyadarkan yeoja bodoh yang berada di sebelahnya itu.
“aku sudah memikirkannya berkali-kali.. percuama saja..” HaeRin menjawab dengan tatapan kosong.
“aigoo! Anak ini benar-benar!”
“kau sendiri? Kenapa kau tidak mencoba ikut lomba antar kelas bulan depan?!”
“kau pikir aku gak ikut?! Aku sudah daftar!!”
“mwo?! Jinjjayo?? Lomba apa?! Mewarnai?? Hehehe..” HaeRin yang seolah – olah tidak percaya itu mencoba berguarau sedikit
“hya!! Jangan begitu! Kau pikir aku ini anak umur berapa?! Eoh?! Aku ikut lomba dance.. wae?!”
“hihi.. ya maaf.. ah.. semoga berhasil..” tawa kecil HaeRin membuat perasaan JongIn senang. Dengan begitu, ia berhasil membuat yeoja yang sudah 2 tahun ia sukai itu tertawa. Ditambah lagi… yeoja itu menyemangatinya!! Walaupun kata-kata penyemangatnya hanya terdiri dari dua kata.. ‘semoga berhasil’~

Sebulan kemudian…
Waktu lomba yang ditentukan pun tiba. Selama sebulan itu, anak – anak terpilih sudah latihan mati-matian! Termasuk JongIn yang setiap pulang sekolah latihan bersama guru seninya dan membuat nilainya agak turun.. ia akan melakukan semuanya hari ini. Demi HaeRin~ agar bisa mengembalikan senyum manis di wajah cantik perempuan itu.
“lakukan yang terbaik JongIn-a!! kamu pasti bisa! Latihanmu selama itu juga sudah ok koq!” kata guru seni JongIn yang selama ini mendampingi muridnya itu beberapa menit sebelum lomba dimulai.
“ne sonsaengnim!” JongIn menjawab dengan wajah yakin. Setelah itu, seorang yeoja datang ke backstage tempat JongIn berada. Melihat seoarang yeoja yang mebawa sebuah kotak datang, guru seni JongIn yang bernama Yoon sonsaengnim itu langsung pamit dan meninggalkan JongIn.
“ah.. aku pamit dulu ya.. sepertinya ada yang mencarimu.. fighting!” Yoon sonsaengnim tersenyum dan meninggalkan JongIn
“ah.. kenapa sonsaengnim?? Siapa yang mau menamuiku?!” JongIn masih bingung. Dan saat ia melihat ke sebelah kirinya, seoarang yeoja sudah berdiri di situ. “ah.. HaeRin-a..”
“hihi.. ini.. tadi pagi kubuatkan kotak bento untukmu.. kau pasti capek nanti.. jadi… makanlah ini ya nanti! Jangan lupa!” kata HaeRin sambil memberikan kotak bento tersebut pada JongIn.
“ah.. gomawo.. sebentar lagi acaranya dimulai.. aku takut sekali tampil di atas panggung..”
“hya! Tidak usah takut! Buktinya saat tampil di depan kelas wajahmu terlihat santai saja..! anggap saja tidak ada orang di depan matamu! Aku yakin kamu bisa! Kalau begitu.. aku pergi dulu ya.. aku pasti melihat penampilanmu! Arasseo?! Kim JongIn FIGHTING!”
“haha.. ne gomawo..!” JongIn senang sekali saat itu. Dan ia berjanji, akan menampilkan yang terbaik hari ini.

Acaranya pun dimulai. Sudah banyak orang yang mengerumuni panggung. Termasuk HaeRin yang sudah menunggu-nunggu penampilan teman dekatnya itu. Setelah itu peserta lomba dance keluar. Mereka menampilkan penampilan solo mereka di atas panggung di depan ratusan pasang mata. Juri yang ada terlihat menikmati penampilan anak – anak itu. Dan matanya lebih terlihat terheran – heran lagi saat JongIn tampil. Juri yang menilai saja bingung! Anak SMA seperti dia.. bisa melakukan gerakan – gerakan yang rumit sekalipun! Mereka menyukai penampilan JongIn dan memasukannya ke babak final. HaeRin yang menyaksikan pengumuman saat itu langsung berteriak paling keras diantara penonton yang lain. JongIn yang melihat kelakuan yeoja tersebut hanya bisa tersenyum sambil menarik nafas. Karena.. dia capek banget!!
JongIn-a… selamat ya! Aku tau kamu capek.. jangan lupa makan ^^ FIGHTING! Sesampai di backstage, JongIn langsung menerima sebuah sms dari HaeRin. Setelah itu, ia melihat ke arah bento box yang diberinya tadi. Ia mulai membuak dan melihat isinya. Sebenarnya.. ia masih kenyang.. dan ia berpikir, kalau setelah ini final dan ia akan melakukan gerakan-gerakan rumit, ia takut muntah saat di panggung karena makan sebelumnya.. jadi… ia meletakan bento box itu kembali. Mianhae HaeRin-a.. aku yakin makanan buatanmu itu enak.. tapi.. aku tidak bisa memakannya sekarang.. aku janji! Nanti pasti akan kumakan! JongIn tidak membalas sms HaeRin dan hanya menjawabnya dalam hati. Karena ia takut menyakiti hati HaeRin kalau ia tidak memakan bento buatanya itu.
Final akhirnya dimulai. Dari berbagai peserta perwakilan kelas, sekarang tinggal 3 peserta yang tersisa untuk dicari juara 1, 2 , dan 3. Termasuk JongIn! Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk melakukan yang lebih baik lagi untuk saat ini. Gerakan yang ia lakukan juga lebih rumit dari yang sebelumnya. Membuat salah satu dari 4 juri yang menilai melongo. Sedangkan yang lain hanya membelalakan matanya seolah tidak percaya dengan kemampuan anak SMA itu!
“peserta yang ini.. siapa namaya? Aku lupa..” salah satu juri berbisik pada juri yang lain
“itu Kim JongIn! Masa anda lupa?!”
“haha.. saking menikmati penampilannya.. saya jadi lupa..”
“iya.. penampilan seperti ini.. saya tidak dapat berkata apa-apa!” juri yang hadir juga terheran – heran melihat penampilan JongIn. Dan saat JongIn selesai menampilkan kemampuan dance nya itu, keempat juri itu langsung berdiri dan tepuk tangan. Sekarang malah JongIn yang heran melihat juri-juri tersebut.setelah itu ia melihat ke arah HaeRin diantara ratusan penonton yang hadir. Ia melihat HaeRin sedang mengacungkan dua jempolnya untuk JongIn. Setelah sadar bahwa waktu tampilnya sudah selesai, JongIn langsung membungkuk untuk memberi hormat terima kasihnya.
Saat pengumuman tiba, tidak hanya pengumuman lomba dance saja yang diumumkan. Tapi berbagai lomba yang diadakan di acara itu juga diumumkan. Dan tiba saatnya pengumuman lomba dance.  Dan tanpa disangka.. nama JongIn disebutkan terakhir kali!! Buka berarti ia juara 3! Tapi.. ia Juara 1!!! >< JongIn yang berdiri di atas panggung bingung mendengar namanya sebagai juara pertama! Dengan cucucran keringat yang masih lumayan deras menetes di wajahnya, ia menerima sebuah piala dari salah satu juri. Saat ia tersenyum ke hadapan penonton, ia melihat HaeRin yang juga sedang tersenyum. Saat itu pula.. Ia ingat akan bento box yang isinya belum ia makan! Saat waktunya pengumuman lomba dance selesai, JongIn kembali ke backstage cepat-cepat. Dan ternyata, seseorang telah menunggunya.
“ah.. namamu.. Kim JongIn kan?!”
“ah.. ne.. maaf, anda.. siapa ya?” JongIn yang belum pernah mengenal orang itu sebelumnya bingung saat orang itu mengetahui namanya
“ah.. perkenalkan. Namaku Kim HwangNim. Aku panitia lomba dance se-ibu kota yang akan diselenggarakan 2 bulan lagi. Tadi aku melihat penampilanmu. Kamu bagus sekali!”
“ah.. jinjjayo?? Gamsahamnida..” JongIn malu dipuji seperti itu dan langsung berkata terima kasih.
“apa kamu berminat ikut lomba itu?”
“ne? naega??”
“ya! Kamu! Saya yakin kamu bisa! Kalau kamu belum bisa memutuskannya sekarang, ini kartu namaku. Telpon saja saat kamu sudah minat nanti. Jangan lama-lama! Karena pendaftaran akan ditutup minggu depan!” kata panitia lomba itu sambil memberikan kartu namanya.
“ah.. terima kasih pak! Saya pikir – pikir dulu kalau begitu.” Setelah membaca isi kartu nama itu sebentar, ia langusng masuk ke ruangannya. Tempat bento box itu berada! Dan saat ia masuk, seorang yeoja sudah duduk di ruangan itu. Ia kaget!
“HaeRin-a!”
“hihi! Chukkahaeyo..!” katanya sambil tersenyum
“ah.. gomawo..”
“aku yakin kau belum makan ya?”
“eoh?!” JongIn kaget. Ia takut HaeRin marah padanya.
“gak usah kaget.. ayo makan di taman..” ajak HaeRin. Lalu HaeRin menggenggam pergelangan tangan JongIn yang kuat dan masih berkeringat itu.. menariknya ke sebuah taman yang sangat romantis.
“nah! Ayo duduk..!” sesampai di taman, HaeRin langsung duduk berdua bersama JongIn. “kau.. masih capek ya?? Kalau begiu.. saebentar..” HaeRin menyiapkan semuanya. Membuka bento box-nya, mulai menyendok nasi dan lauknya. JongIn yang sedari tadi berada di sampingnya hanya bisa melongo dan tidak bisa berkata apa-apa. Menelan ludah berkali – kali. Hanya itu yang ia lakukan dari tadi. Ia juga tidak tau ini perasaan apa. Jantungnya juga berdetak semakin cepat.
“ini! Buka mulutmu! Aaa~” JongIn masih membisu. Tatapanya juga masih bingung dan hanya bisa melakukan yang HaeRin katakana. Ia pun membuka mulutnya dan merasakan makanan yang mulai masuk ke dalam mulutnya itu.
“bagaimana?! Enak??” HaeRin yang penasaran akan komentar orang lain akan rasa makanan yang ia buat sendiri itu masih menanti jawaban JongIn yang masih mengunyah makanan. Tapi JongIn hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan sepatah katapun. Enath sampai kapan bisu dadakan ini akan selesai.. mungkin sampai HaeRin marah-marah karena ia tidak menjawab pertanyaannya dari tadi?! Tapi yeoja itu sama sekali tidak marah! Akhirnya.. JongIn berusaha megatakan sesuatu.
“HaeRin-a.. biar aku makan sendiri.. tidak apa-apa..” kata – kata yang diucapkan masih lesu. Bibirnya tidak bisa membukan sepenuhnya.. tapi JongIn tetap berusaha untuk tersenyum. Walaupun bibir sexy nya itu masih kaku..
“ahh.. arasseo.. ini..” HaeRin juga menanggapi dengan senyuman dan memberikan bento box itu. Setelah itu, JongIn makan dengan cara makanya sendiri. Tidak pelan – pelan seperti saat HaeRin menyuapinya tadi. Ia lahap sekali!
“JongIn-a.. kau kelaparan ya?? Kau lucu sekali.. jinjja!” HaeRin berkata sambil tertawa kecil. Membuat JongIn bmembisu sebentar dan melanjutkan makanya lagi dengan lahapnya. HaeRin melihat ke langit sebentar lalu kembali melihat ke wajah JongIn. Ia bingung akan keringat yang masih menetes dari atas kepalanya. Keringat yang membuat sekujur tubuh namja disampingnya itu basah. Melihat itu, HaeRin mulai mencari sesuatu di dalam tas nya. JongIn yang sudah selesai makan itu hendak memberikan bento box itu kembali ke tangan pemiliknya. Dan ia melihat HaeRin sedang kebingungan mencari sesuatu di dalam tas nya.
“kau.. apa yang kau cari???” tanya JongIn bingung
“ah!! Ini dia!” HaeRin mendadak memasang wajah senang sambil memegang selembar sapu tangan yang ia ambil dari dalam tas nya.
“kupikir aku meninggalkan ini di rumah.. ternyata ada di tas..” setelah berkata seperti itu, HaeRin mulai mengusap dahi namja itu dengan lembut sambil tersenyum. Berlanjut dengan mengusap pipi, leher, lengan JongIn yang mebuat JongIn memilih untuk pingsan saja saat ini! JongIn yang masih melongo mempertahikan wajah HaeRin yang memberinya kasih sayang itu merasa sudah tidak ada tenaga lagi di dalam tubuhnya. Apalagi saat HaeRin membelai lembut kepalanya dengan senyuman. Rasanya lidah JongIn ingin keluar saja saat ini! Bagai anjing yang dimanja oleh majikannya. Tenaganya terasa benar – benar habis. Bento box yang sedari tadi masih berada di tanganya, bisa jatuh seketika. Membuatnya tersadar dari perasaanya tadi dan membuat matanya membesar karena kaget. Begitu juga dengan HaeRin.
“eoh?!” HaeRin kaget “kau.. tidak suka dengan makanan itu? Kenapa kau habiskan? Bilang saja langsung kalau makanannya tidak enak..” JongIn kaget dan takut HaeRin marah dengan kelakuan yang tidak ia sengaja lakukan itu. Merasa tidak bisa melakukan apa – apa,  ia langsung memeluk HaeRin lembut.
“tolong jangan lakukan ini lagi untuk sekarang.. aku belum siap.. tenagaku serasa habis dari tadi.. mianhae..” JongIn berkata sambil memeluk HaeRin yang mendadak membisu.
“eoh?!” lalu JongIn melepas pelukanya itu dan melihat wajah HaeRin yang masih melongo itu.
“ahaha! Kau lucu sekali!” JongIn tertawa kecil saat melihat ekspresi wajah yeoja itu. HaeRin yang tidak bisa berkata apa – apa hanya bisa mendengus pelan dan menarik nafas kembali. Merasa tidak bisa melakukan apa – apa, ia mulai mengambil bento box yang masih terjatuh di lantai itu. Melihat itu, JongIn yang merasa bersalah itu reflek ikut mengambil sendok yang belum diambil HaeRin itu. Dan ternyata HaeRin juga hendak mengambil sendok itu. Tanpa ada janji sebelumnya, tangan JongIn tepat ada di atas tangan HaeRin yang sedang hendak mengambil sendok itu. Semburat merah mulai muncul di wajah HaeRin. Ia langsung menarik tanganya dan berdehem. JongIn yang merasa lucu dengan kelakuan yeoja itu langsung mengambil sendok yang belum sempat HaeRin ambil itu dan memberikannya pada HaeRin.
“igeo..”
“ne.. gomawo..”
“sudah.. aku tidak akan melakukanya lagi.. hentikan mengeluarkan warna merah di pipimu itu.. jangan membuatku tertawa melihat kelakuanmu itu..” JongIn berkata santai.
“oh iya! HaeRin-a.. aku ditawari ikut lomba lagi..”
“mwo?! Jinjjayo?? Kapan?”
“lombanya 2 bulan lagi.. tapi pendaftaran ditutup minggu depan.. menurutmu.. apa aku harus ikut?”
“harus lah!! Mengapa? Memang kau tidak mau ikut?!”
“aku.. takut saja..”
“kenapa harus takut?! Dance mu bagus kok..”
“masalahnya ini lomba se- ibu kota.. aku takut kalah dengan peserta lain…”
“yang terpenting dalam sebuah kompetisi adalah partisipasi.. bukan masalah menang atau kalahnya..”
“ah… arasseo..”
“kalau begitu cepatlah daftar! Ppali!”
“arasseo! Nanti tinggal aku telfon panitianya! Santai saja..”
“ahh.. mian..” merasa ‘salting’, HaeRin langsung mengalihkan pandanganya ke atas langit.
“HaeRin-a.. kenapa kau suka sekali melihat langit?!”
“haha! Kau tau dari mana?!” HaeRin hanya tertawa kecil dan tidak mengalihkan pandanganya sama sekali dari langit yang biru.
“ya.. dari penglihatanku selama aku mengenalmu.. waeyo? Ada yang salah dengan langit?!” JongIn yang masih bingung dengan kelakuan HaeRin selama ini juga ikut memoerhatikan birunya langit.
"hmm.. tidak ada yang salah.. sudahlah.. lupakan saja.. kau tidak akan mengerti bahakan jika aku jelaskan.. ayo pulang.." HaeRin tersenyum pada JongIn yang masih menanti jawaban HaeRin. tapi yeoja itu sudah mengajaknya pulang..
"ah.. arasseo.. ayo.." JongIn membalas dengan senyuman. sebelum meninggalkan taman itu, ia kembali melihat ke atas langit. ia masih bingung dengan langit.. lalu mereka berjalan pergi ke rumah masing - masing.
"JongIn-a.. pulanglah.. aku bisa pulang sendiri.."
"hah?! gwaechana?"
"ne.. kan memang setiap hari juga pulang sendiri! gimana sih?!"
"ahh.. haha.. mian.. baiklah.. kapan-kapan aku ke rumahmu ya.."
"ya.. terserah saja.. annyeong!"
"annyeong!" kata JongIn sambil melambaikan tangannya.

esok harinya.. di sekolah
"HaeRin-a.. kemarin aku sudah daftar lomba itu.." JongIn langsung memberitakan kabar itu saat bertemu dengan HaeRin di sekolah. karena ia tau.. pasti yeoja itu akan senang.
"ah jinjja?! woahh.. latihan yang rajin ya! aku yakin kau pasti menang!" jawab HaeRin dengan raut wajah bahagia.
"iya.. tiap pulang sekolah aku akan latihan bersama Yoon sonsaengnim.."
"tapi jangan sampai nilaimu turun ya.."
"ya.. liat saja.. hahaha.. akan kuusahakan.."
"haha.. kalau  begitu sekali-sekali aku juga ikut melihat latihanmu.. boleh??" 
"umm.. boleh.. memang ada yang melarang?! haha..!" lalu mereka tertawa bersama sambil menuju kelasnya.

pulang sekolah...
"hari ini sudah mulai latihan?"
"iya.. wae? mau ikut?!"
"ahh.. nggak dulu ya.. mian.. mungkin besok.."
"gwaechana.. pulanglah.. kau masih harus belajar.."
"tapi tugasmu juga harus belajar kan?!"
"iya-iya.. sudah.. aku latihan dulu ya.."
"ne.. FIGHTING!"

esok harinya.. pulang sekolah.. HaeRin ikut melihat JongIn mempersiapkan latihan lombanya. matanya sesekali melongo saat melihat gerakan yang dilakukan JongIn dan Yoon sonsaeng. tapi sesekali juga tertawa kecil saat JongIn jatuh dari gerakan - gerakan yang rumit atau saat Yoon sonsaeng memarahinya ketika ia salah gerakan. JongIn latihan selama 1 jam setiap hari setelah pulang sekolah. saat HaeRin sempat menemaninya latihan, ia juga selalu menunggu sampai JongIn selesai latihan. 
"gimana latihanya? gerakanku jelek kan?"
"aniyo.. ini kan masih pemula.. kau belum menguasai gerakanya.. aku yakin 1 bulan latihan gerakanmu sudah sempurna!" jawab HaeRin sambil tersenyum.
"ahh.. jinjja?"
"umm!" HaeRin mengangguk

seperti apa yang dikatakan HaeRin.. JongIn ingin membuktikannya. genap 1 bulan latihan, ia mengajak HaeRin ikut melihat latihannya lagi. 
"HaeRin-a.. tidak apa - apa kah kalau menemaniku latihan lagi hari ini??"
"ne gwaechana.. waeyo??"
"ani.. besok kan ada test matematika.. kau tidak belajar?!" JongIn merasa bersalah mengajak HaeRin menemaninya latihan
"ahh.. gwaechana.. aku sudah belajar tiap hari.. jadi sudah mengerti.."
"mwo?! jinjja?! belajar tiap hari??" mata JongIn terbelalak saat mendengar perkataan HaeRin. karena ia hanya belajar saat waktunya sudah dekat.. menggunakan sistem SKS! 
"wae?? wahh.. ketawan belajar cuma kalo mau ulangan ya??"
"hmm.. ketawan dah!"
"ya sudah.. masi gak ngerti?? gimana kalo abis latihan ini kuajarin??"
"woah jinjja??"
"ne... wae? gak mau? yaudah.." 
"hyaa! ani.. baiklah.. nanti habis latihan.. ok?!" tanpa sadar bercakap - cakap di jalan, mereka sampai di ruang latihan dance. sampai di sana JongIn langsung latihan bersama Yoon sonsaeng. melihat latihan JongIn hari itu, HaeRin lebih banyak melongo daripada tertawa. ia merasakan sekali perbedaan dari latihan 1 bulan yang lalu. saat latihan selesai pun HaeRin sampai memberi tepuk tangan untuk JongIn. melihat HaeRin tepuk tangan, Yoon sonsaeng juga ikut tersenyum dan tepuk tangan. JongIn merasa bangga akan kemampuan yang ia miliki saat itu.
"JongIn-a.. saya yakin kamu bisa melakukan yang terbaik bulan depan!" puji Yoon sonsaeng sambil menepuk pundak JongIn.
"ahh.. gamsahamnida sonsaeng.." lalu JongIn memberi hormat pada gurunya itu.
"besok latihan lagi ya.. selama 1 bulan ini kau harus latihan lebih total lagi.. arasseo?!"
"ne sonsaeng.." setelah itu, JongIn pulang ke rumah HaeRin untuk belajar bersama. 
"HaeRin-a.. tidak apa - apa kalau kau mengajariku??"
"memang kenapa? kau tidak mau?? ya tidak apa -apa kalau tidak mau.." setelah berkata seperti itu pada JongIn, lagi - lagi HaeRin melihat ke atas langit. 
"tuh kan melihat ke langit lagi.. ada apa sih??" JongIn yang selama ini memperhatikan kelakuan yeoja itu juga ikut melihat ke langit saat yeoja itu melihat ke langit. ia dibuat mati penasaran akan langit semenjak bertemu HaeRin.
"ahh.. ani.." HaeRin yang merasa diperhatikan itu langsung menunduk kebawah.
"tidak apa-apa.. cerita saja.. memang ada apa?"
"tidak ada apa-apa.. sudahlah lupakan.."

akhirnya mereka sampai di rumah HaeRin. karena sedang ada tamu keluarga di ruang tamu, eomma HaeRin menyuruh mereka belajar di kamar HaeRin saja...  
"sudah.. kau belajar di kamarmu saja! ppali!" eomma HaeRin yang sedang repot dengan masakanya itu menyuruh HaeRin dan JongIn belajar di kamar putrinya.
"mwo?! eommoni!!" HaeRin kaget dengan perkataan eomma-nya
"sudahlah! oh ya! JongIn-a.. maaf ya ruang tamunya sedang dipakai.. jadi kalian belajar di kamar HaeRin saja.. jangan berbuat macam-macam dengan anakku! nanti kalau sudah selesai belajar, kamu boleh makan disini.. ini makanannya masih dimasak.." kata eomma HaeRin pada JongIn.
"ahh.. tidak usah.. nanti saya langsung pulang saja.." JongIn merasa tidak enak dengan kebaikan eomma HaeRin
"ani.. tidak apa - apa.. ini balasan karena kamu sudah mau menemani anaku.. kasihan dia selama ini tidak ada teman yang main kesini.."
"mwo?! eommoni! aarrgghh!! sudahlah! ayo kita ke atas!" HaeRin kaget dengan perkataan eomma nya saat itu. ia langsung menggandeng tangan JongIn ke kamarnya. sementara JongIn mlaah merasa berterima kasih sekali dengan eomma HaeRin.. sesampai di sepan pintu kamar HaeRin, mereka berhenti.
"maaf sebelumnya karena ruang tamunya diapakai jadi harus belajar di kamarku.. mian.."' HaeRin merasa bersalah karena mereka harus belajar di kamarnya
"ahh.. gwaechana.." sehabis itu, HaeRin mengajak JongIn masuk ke kamarnya. JongIn melongo saat masuk ke kamar HaeRin. kamar yang dipenuhi dengan nuansa warna biru. terlukis awan di tembok kamar itu. ada banyak juga foto-foto yang tertempel. walaupun HaeRin sudah SMA, tapi gambar - gambar yang ditempel di tembok kamar tidak seperti yang dilakukan anak remaja biasanya. HaeRin tidak menempel poster atau foto - foto idolanya. melainkan memasang gambar - gambar tokoh kartun, PETERPAN. terdapat juga gambar - gambar Wendy, Jane, Tinkerbelle juga Captain Hook. JongIn yang masih bingung dengan kelakuan HaeRin mengelilingi kamar yeoja itu, melihat satu per satu gambar yang ada. masuk ke kamar HaeRin saja sudah terasa berada di atas awan. karena tembok kamarnya di cat seperti langit asli! dimana - mana juga terdapat gambar film PETERPAN, RETURN TO NEVERLAND. mulai dari gambar yang kecil sampai gambar yang paling besar! dan terpajang juga gambar peta dimana-mana. bukan peta biasa, tapi peta NEVERLAND! terdapat juga peta NEVERLAND yang sangat besaarr sekali! peta yang menyerupai peta bajak laut biasanya. gambar PETERPAN juga yang paling banyak dari semuanya. samapai - sampai ada standing character PETERPAN di dekat ranjang HaeRin yang sprei nya pun gambar langit! 
"HaeRin-a.. kau yang melakukan semua ini??" JongIn yang tidak memalingkan wajahnya sama sekali dari peta NEVERLAND yang super besar itu bertanya pada HaeRin saking bingungnya
"melakukan apa?!"
"mengecat tembok, menempel semua gambar - gambar ini.. benarkah?!"
"tembok itu appa yang mengecat.. gambar - gambar ini? ya.. karena ini hobi.. hahaha.."
"wow.. mengapa harus PETERPAN?! kenapa bukan foto - foto tokoh idolamu saja? personel boyband mungkin?! kenapa harus tokoh kartun?" JongIn masih tidak percaya akan semua ini.
"aku suka kartun ini sejak kecil.. mengapa harus PETERPAN?! karena aku ingin terbang kemana - mana seperti yang ia lakukan." 
"lalu, kenapa pete NEVERLAND ini yang paling besar dari semuanya?!" kata JongIn sambil menunjuk peta besar itu.
"karena aku ingin terbang ke sana sewaktu - waktu. bisa melihat indahnya dunia yang tidak ada di dunia asli. walaupun aku tau itu hanya hayalan belaka.. dari namanya saja sudah ketawan.. tapi apa salahnya untuk berhayal sendiri? hahaha!" 
"ahh.. hayalanmu sangat bagus sekali.. disini juga banyak foto - foto Wendy dan Jane.. waeyo??" *si JongIn kepo deh -___-*
"Wendy dan Jane.. karena mereka bisa terbang bersama PETERPAN kemana - mana.. aku ingin menjadi mereka.. karena aku tidak bisa terbang.. setidaknya PETERPAN yang menuntunku terbang bersamanya.."

"oh.. begitu juga dengan Tinkerbelle?! karena dia punya sayap, jadi kau ingin terbang dengan syapmu itu?! seperti yang Tinkerbelle bisa lakukan?! benarkah??" JongIn berusaha menebak - nebak.
"umm.. ya.. itu tau! hahaha!" HaeRin tertawa ketika JongIn benar dengan tebakannya.
"lalu kenapa ada gambar Captain Hook dan teman - temannya?? bukannya dia jahat?!" ternyata JongIn masih kebingungan >< 
"aah.. Captain Hook.. aku ingin tau rasanya naik ke atas kapal yang bisa melayang di langit! bukan hanya di laut yang biasa kita temukan! kapal Captain Hook itu yang terbagus! sudahlah.. lain kali saja kujelaskan tentang semua ini.. kau ini niat belajar atau tidak?!" 
"hehehe... ne sonsaengnim.. mianhae.." JongIn masih sempat bercanda sebentar dan mengeluarkan buku matematikanya. mereka belajar bersama di meja belajar HaeRin. 
tidak terasa, teriknya matahari yang sedari tadi menerangi belajar mereka, sedikit demi sedikit redup. 
"gimana?! sudah mengerti??" tanya HaeRin yang sedari tadi mengajari JongIn
"ne sonsaengnim!" jawab JongIn sambil tersenyum dan memberi hormat pada HaeRin.
"kau mau langsung pulang??" tanya HaeRin
"ne.. wae?"
"makanlah dulu.. kan tadi eomma sudah masak.."
"ahh.. tidak usah.. aku makan di rumah saja.."
"aaihh!! ayo!" HaeRin langsung menarik tangan JongIn keluar dari kamar nuansa langit itu ke bawah. "eomma!!! makanannya sudah siap belum???" HaeRin berteriak pada eomma-nya sambil menuruni tangga dan menarik tangan JongIn. untung saja tamu yang ada di ruang tamu tadi sudah pulang.. 
"sudah.. mau makan?! makan sore dulu sebelum pulang..! ini ambil sendiri semaumu.. makanlah.." eomma HaeRin berkata pada JongIn. karena merasa tidak enak sudah disuguhi makanan, akhirnya JongIn makan sebentar sebelum pulang. makan bersama keluarga HaeRin!
"bagaimana? enak??" tanya eomma HaeRin pada JongIn
"hhmm.. enak!" jawab JongIn sambil mengangguk tersenyum.
"tadi kalian belajar apa?" tanya appa HaeRin
"matematika.." jawab HaeRin santai
"ahh.. sudah bisa?"
"bisa.." balas HaeRin sambil tersenyum. lalu mereka makan bersama dan beberapa menit kemudian makanan  sudah tersantap semua. HaeRin membereskan semua yang ada di meja makan dibantu oleh JongIn. 
"oh ya HaeRin-a.. tasku masih di atas.."
"ne arasseo.. habis ini ambil tas dulu.." setelah semuanya beres, HaeRin kembali ke kamarnya di atas bersama JongIn. akhirnya JongIn masuk lagi ke kamar indah yang membuatnya serasa melayang - layang di atas langit. 
"ini tasmu!" kata HaeRin sambil memberikan tas milik JongIn dan membereskan meja belajarnya sebentar. sementara JongIn yang masih terheran - heran dengan kamar HaeRin berkeliling sekali lagi memutari kamar yeoja itu.
"HaeRin-a.. bagaimana caramu menempel semua gambar ini sampai serapih ini?! sampai hampir tidak ada celah lagi! ya ampun..! kau juga naik ke atas situ buat nempel gambar - gambar ini??"
"ne.. wae?!"
"ani.. heran saja.. langit - langit kamarmu juga warna langit.. ayahmu yang nge cat juga?? awan - awan itu juga??"
"ne.. makanya itu.. kau teman sekolah pertama yang masuk ke kamarku ini.."
"wae?? itu maksud ibumu tidak pernah ada teman yang datang kesini? begitu?? wae?"
"aku.. merasa malu saja dengan kamarku.. terlalu kekanak - kanakan!"
"tapi kau unik! yang perlu diketahui adalah imajinasimu yang.. wow! aku saja tidak bisa berkata apa -apa.." puji JongIn
"jinjjayo??"
"ne!" JongIn mengangguk 
"ya sudah ayo turun.." setelah itu JongIn pulang ke rumahnya. ia merasa sudah lebih dari siap untuk test besok. karena selama ini ia tidak pernah belajar sampai mendalami materi seperti ini..! 

esok harinya...
"bagaiman?! sudah siap test hari ini??" HaeRin langsung bertanya pada JongIn saat menemuinya di sekolah esok harinya
"pasti siap! ini sudah lebih dari siap malah..! hahaha!" di jalan, mereka melihat YoonPyo berjalan sama pacar barunya. JongIn yang kaget melihatnya langsung melihat ke arah HaeRin. HaeRin hanya bisa mengerucutkan bibirnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.. enatah kenapa yeoja itu melekukan hal seperti itu..?!
"kau.. masih sakit hati??" tanya JongIn
"ani.. lupakan saja! yang berlalu biarlah berlalu.. yg kita perlukan adalah melihat ke depan! bukan ke belakang.. iya kan?!" jawab HaeRin sambil tersenyum
"ahh.. kau punya banyak sekali kata - kata mutiara?! kau punya buku kumpulan kata - kata seperti itu ya di rumah?!"
"ani.. hyaa!! lupakanlah! sekarang ayo ke kelas..!"

sampai di kelas, suasananya sudah suasana belajar! semua murid mempersiapkan test hari ini dengan keras! tapi HaeRin malah duduk santai di mejanya dan tidak menyentuh buku sedikitpun!
"kenapa kau tidak pernah belajar di sekolah saat akan ulangan hari itu?"
"kan kemarin sudah belajar.. kenapa harus belajar lagi di sekolah?! yang sudah dipelajari ya sudah.. yang perlu dilakukan hari ini adalah mengerjakannya sebisa kemampuanmu.. tidak usah dipaksakan dapat 100.. soalnya pasti akan terasa lebih sulit kalau kau menargetkan nilai segitu.. biasa saja.."
"jinjjayo?? ya sudah aku juga tidak belajar hari ini.." jawab JongIn santai
"kita berdoa saja sekarang.." 
"berdoa???"
"ne.. prinsipku selama ini 'study hard, but pray harder..!' hehehe.." setelah itu HaeRin mulai berdoa. JongIn yang melihat kelakuan yeoja itu juga ikut berdoa.. karena tidak tau kenapa.. ia mulai gugup menghadapi test hari itu begitu melihat teman sekelasnya belajar semua! setelah HaeRin selesai beroda, ia melihat teman sebelahnya itu masih memejamkan matanya.
"kau gugup ya?" tanya HaeRin saat JongIn membuka matanya
"iya..! gak tau kenapa.. tiba - tiba seperti ini.."
"kan sudah kukatakan.. kerjakan semampumu.. kalau kau sudah belajar, yakinlah! pasti bisa! kalau gugup.. malah gak bisa tenang terus gak bisa ngerjain nanti.. udahlah! tenang aja!"
"hmm.. arasseo sonsaengnim.." setelah itu test hari itupun dimulai. HaeRin terlihat mengerjakannya dengan santai. dan saat ia melirik ke arah JongIn, ia melihat seorang namja yang mengerjakan test nya dengan senyuman! tidak seperti JongIn yang biasanya! kalau test bisanya garuk-grauk kepala, garuk - garuk leher, samapi kadang - kadang berkeringat! hari ini ia terlihat lebih tenang...
"gimana?! bisa test nya??" saat mengumpulkan lembar jawaban, HaeRin langsung bertanya pada JongIn.
"bisa..! yang kau ajari kemarin keluar semua! hanya angka - angkanya saja yang diganti! gampang.. untung aku belajar.. gomawo HaeRin-a.." JongIn sangat berterimakasih pada HaeRin yang sudah mengajarinya. 
"oh ya JongIn-a.. pulang sekolah hari ini.. kau ada latihan lagi?!"
"ada.. tapi kau langsung pulang saja.. lihat latihanku nanti - nanti saja saat waktu lombanya sudah dekat.. arasseo?!" jawab JongIn sambil tersenyum
"ne.. arasseo.."

3 minggu kemudian... 2 hari sebelum hari lomba ditentukan... 
'Teetttttt!!!!' bel istirahat pun berbunyi
"HaeRin-a kau mau makan dimana?"
"aku hari ini bawa bekal.. mau makan di taman atas saja.. kau makan saja di kantin.."
"ahh.. ani.. mulai hari ini aku akan menerapkan hidup sehat! taraa!! aku bawa bekal sendiri.. hehehe.." kata JongIn sambil menunjukan bento box yang ia bawa.
"woahh.. ya sudah.. kau mau makan di mana??" HaeRin kaget melihat JongIn yang membawa bekal sendiri
"makan bersamamu saja di taman atas.."
"ok! ayoo!" mereka berjalan sambil membawa bento box mereka masing - masing ke taman di atas sekolah mereka.
"besok lusa sudah waktunya kau lomba ya??" tanya HaeRin sambil mempersiapkan makanannya
"ne.. doakan aku ya.. jebal.."
"pasti lah.. masa teman sendiri gak didukung??"
"haha.. HaeRin-a.. kalau aku menang.. kau harus berjanji untuk menyanyi kembali ya.."
"kenapa aku harus berjanji untuk melakukan itu?? kenapa gak yang lain??" HaeRin bingung
"karena sebenarnya misiku selama ini adalah membuatmu tersenyum kembali.. kurasa aku sudah berhasil menjalankannya.. inggal 1 yang belum.. aku ingin mendengar suara emasmu kembali di atas panggung.. seperti yang biasa kau lakukan dulu.."
"haha! jinjjayo?? misimu keren sekali.. hahaha! ok! karena kau teman yang baik.. kalau kau menang, aku janji akan bernyanyi kembali.. janji!"
"jinjja?! baiklah! akan kuberikan yang terbaik saat lomba nanti!"
"pulang sekolah nanti.. apa aku perlu melihatmu latihan??"
"aahh.. tidak usah.. besok saja! lihat kemampuanku besok!"
"ok! karena besok latihan terkahirmu sebelum lomba, aku janji akan melihat latihanmu!"

pulang sekolah.. di ruang latihan..
"aah! sonsaengnim! sudah menunggu?" sapa JongIn
"JongIn-a.." panggil Yoon sonsaengnim lesu
"ne sonsaengnim?"
"lombamu besok lusa itu.. lomba dance se-ibu kota kan?!" tanya Yoon sonsaengnim yang dari tadi tidak memalingkan wajahnya sedikitpun dari tablet yang dipegangnya. tampaknya orang itu sedang membaca berita..
"ne.. wae geurae??" 
"aku baru saja melihat juri untuk lomba itu.. ternyata.."
"juri?? memang apa salahnya dengan jurinya??"
"salah satu jurinya itu Jo MinYoung.. dulu ia guru seni di sekolah kita ini.. tapi 5 tahun yang lalu sudah dipecat dari sini gara - gara suatu masalah.. orangnya memang hebat.. dan dia tidak terima saat dikeluarkan dari sekolah ini.. aku takut kalau dia menjadi jurinya.. bisa - bisa kau dengan sengaja dibuat kalah walaupun penampilanmu manjadi yang paling bagus nantinya.. maka dari itu kau harus melakukan yang terbaik.. arasseo?!"
"ne sonsaengnim!" JongIn menjawab dengan wajah yakin. tapi sebenarnya.. ia sedikit takut dengan perkataan Yoon sonsaengnim tadi.. bayangkan saja! ia baru tau hari ini kalau ternyata seperti ini kejadiannya! tapi di sisi lain.. jika ia kalah.. ia tidak bisa membuat suara emas yang ia tunggu - tunggu selama ini dapat berada di atas panggung lagi.. baiklah! Kim JongIn! kau harus melakukan yang terbaik! FIGHTING!! kata JongIn dalam hati. setelah itu, ia melanjutkan dengan latihan dance bersama Yoon sonsaeng.. Yoon sonsaeng terkesan lebih galak hari itu. JongIn menganggap hal itu wajar.. karena ia tau.. Yoon sonsaeng tidak mau kerja kerasnya selama ini sia - sia.. maka dari itu, ia mengajari JongIn lebih dari biasanya hari itu.

esok harinya.. pulang sekolah..
"woahh.. JongIn-a.. besok kau sudah lomba ya? tidak terasa ya.."
"ahh.. ne.."
"hari ini latihanmu sebelum lomba.. jadi.. aku akan ikut menemanimu sampai latihan berakhir.. terserah mau sampai malam pun tidak apa - apa.."
"jinjjayo?? tapi kalau kau mau pulang duluan juga tidak apa -apa.."
"ani.. tenang saja.. aku sudah ijin eomma hari ini.." HaeRin menjawab sambil tersenyum. sampai di ruang latihan, JongIn langsung mulai berlatih bersama Yoon sonsaeng. hari ini, Yoon sonsaeng tidak marah - marah seperti kemarin. karena hari ini menurut Yoon sonsaeng, JongIn sudah melakukan yang paling baik dari yang terbaik! jadi tidak ada gunanya untuk marah - marah.. HaeRin yang melihat latihan JongIn pun dibuat mati terheran - heran.. tidak seperti biasanya yang hanya melongo.. hari ini HaeRin juga lebih sering membelalakan matanya saat JongIn melakukan gerakan rumit dari yang biasanya! WOW! 
selama 2 jam hari ini JongIn berlatih.. tidak seperti biasanya yang hanya latihan 1 jam, karena besok sudah hari H, jadi latihan hari ini harus lebih keras! *JongIn oppa FIGHTING!! O.O9"
"JongIn-a.. saya yakin.. besok kamu bisa melakukan  yang terbaik! yang paling baik dari peserta lain! latihan ini sudah lebih dari cukup.. sekarang kau beristirahatlah.." sekali lagi Yoon sonsaeng menepuk pundak JongIn yang masih berkeringat di sekujur tubuhnya..
"ne sonsaengnim..!" sepulang dari latihan, JongIn kembali berjalan pulang bersama HaeRin. bukan karena mau ke rumah HaeRin lagi.. tapi karena kebetulan jalan pulang mereka searah..
"Kim JongIn FIGHTING!" kata HaeRin sambil mengepalkan tangannya sambil tersenyum sebelum pergi pulang ke rumahnya.
"ne.. gomawo.. sampai bertemu besok!"
"ne.. annyeong!" 

hari yang sudah ditentukan pun tiba.. JongIn deg-degan setengah mati pagi harinya. tapi ia selalu ingat kata - kata HaeRin untuk tidak gugup. sebelum lomba ia juga tidak lupa untuk berdoa seperti yang HaeRin biasa ajarkan.. saat ia berdiri dia atas panggung, lagi - lagi di antara ribuan penonton yang hadir ia bisa melihat wajah HaeRin yang tersenyum saat itu. padahal kalau dilihat dari atas panggung, wajah penonton yang hadir sudah bagaikan tanda titik! kecil sekali! tapi cinta yang menunjukan wajah manis itu pada JongIn.. baiklah.. KIm JongIn.. babak pertama.. kau pasti bisa! 
sebelum ia mulai menari, ia tidak lupa juga melihat ke arah juri.. yup! tempat di  mana Jo MinYoung berada.. JongIn memasang wajah yakinnya dan ia yakin.. orang itu akan terheran - heran melihat gerakannya habis itu.. JongIn mulai menari santai untuk pertamanya.. tapi lama - lama, ia juga mulai mengeluarkan gerakan yang sangat rumit! setelah selesai menari untuk babak pertama, ia melihat wajah Jo MinYoung yang datar - datar saja.. tapi ia yakin itu topeng! tidak mungkin gerakan tadi tidak bisa merubah raut wajahnya yang datar dari awal.. kalau begitu.. lihat kemampuanku habis ini! 
saat diumumkan, ternyata JongIn berhasil masuk babak selanjutnya. itu sebuah karunia tersendiri bagi JongIn.. karena ini lomba se-ibu kota!! >< selama ia di backstage tadi, sesekali ia melihat ke depan dan banyak sekali penampilan yang ia anggap bagus.. tapu hari ini.. gak tau kenapa jiwa ambisius JongIn keluar.. padahal selama ini ia orangnya santai - santai saja.. gak pernah kayak gini!
karena terpilih untuk babak selanjutnya, ia kembali menari di atas panggung dan tentunya, ia mempersembahkan gerakan yang lebih rumit dari sebelumnya. gerakan yang ia harapkan bisa mambuat mulut Jo MinYoung itu terbuka sedikit! karena ia tidak suka melihat wajah datarnya! jelek banget! cih! XP
selesai menari, tatapanya langsung tertuju pada Jo MinYoung, ia melihat tatapan mata Jo MinYoung sudah berbeda dari yang sebelumnya.. sudah tidak datar, tapi agak melongo sedikit.. wkwkk..
babak demi babak ia jalani, dan ternyata tidak terasa sudah waktunya final. itu berarti ia akan melawan peserta yang kemampuannya mendewa.. penilaian pun akan lebih ketat lagi pastinya.. jadi ia akan mempersembahkan penampilan terbaik dari yang paling baik untuk final ini.. 
saat JongIn bersiap - siap, ia melihat ke arah juri dulu sebelum memulai gerakannya.. dari 4 juri yang ia lihat daro awal.. sekarang tinggal 3 juri! tiba - tiba Jo MinYoung itu meninggalkan kursi juri setelah menerima telepon. akhirnya waktu final ditunda beberapa menit. JongIn pun bertanya pada Yoon sonsaeng tentang apa yang terjadi. 
"sonsaengnim.. kenapa ini? ada apa??"
"Jo MinYoung.. saudaranya ada yang meninggal.. jadi tinggal 3 juri yang menilai saat ini.. jadi kau tenang saja.. kau harus yakin! arasseo?" 
"ne sonsaengnim!" saat tampil di atas panggung.. JongIn sadar akan sesuatu saat itu.. kalau kita tidak perlu gugup sebelum mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui ke depannya.. belum tentu seseram seperti apa yang kita pikirkan sebelumnya.. kita juga tidak tau kalau ada keajaiban yang datang sewaktu - waktu.. seperti saat ini.. XD  
dengan segenap kemampuannya, JongIn melakukan yang terbaik dari yang paling baik saat itu.. demi mengembalikan suara emas yang ia tunggu - tunggu! 

saat pengumuman pun tiba.. inilah saatnya detak jantung JongIn berdebar lebih cepat dari biasanya.. keringat juga masih mengucur dari ats kepalanya.. dan saat diumumkan pemenang pertama.. >< aaww!! ini jantung rasanya sudah mau copot saja!!
"pemenang pada lomba hari ini.. adalah.. KIM JONGIN!! selamat untuk KIM JONGIN!! ini piala kemenanganmu nak.." kata MC yang bertugas saat itu sambil memberikan piala pada JongIn. JongIn kaget setengah mati! ia tidak tau harus malakukan apa selai melongo dan memberi hormat berkali - kali pada penonton. 
pulang dari lomba, tidak ada hal lain yang ia ingin lakukan selain menemui HaeRin. 
"Jung HaeRin.. kau harus menepati janjimu.." kata JongIn saat menemui HaeRin. walaupun ia belum mlihat wajah yeoja itu dan hanya melihat rambut panjangnya dari belakang.. tapi ia yakin itu HaeRin. yeoja itu pun memutar badannya dan air matalah yang JongIn lihat pertama kali dari wajah yeoja itu. air mata deras yang mengalir dari matanya dan membasahi pipinya.
"wuu..wuu.. wae geurae??" tanya JongIn terbata - bata dan langsung menghampiri yeoja itu.
"JongIn-a.. penampilanmu.. bagus sekali.. aku samapi terharu.." balas HaeRin yang masih menangis
"aah.. kukira ada apa.. sudah jangan menangis lagi.." JongIn mengusap air mata yang mengalir di pipi yeoja tersebut
"kalau begitu.. kau janji akan menyanyi lagi kan??" 
"ne.. pasti! aku tidak akan menjilat ludah sendiri.. akan kutepati.. gomawo JongIn-a.. atas kerja kerasmu selama ini.."
"ahh.. tidak perlu berterima kasih.." setelah itu, HaeRin kembali memasang wajah ceria dan melihat ke atas langit lagi. 
"tuh kan liat ke langit lagi.. udahlah.. PETERPAN yang ada di kartun itu gak bakal lewat di atas kepalamu.. PETERPAN yang asli ada di sebelahmu.."
"mwo?? haha! jadi kau mau jadi PETERPAN ku?? jinjjayo? kau bisa mengajaku terbang ke NEVERLAND??"
"hmm.. walaupun aku tidak bisa terbang.. tapi kita bisa berhayal bersama sesekali.."
"woah!! jinjja?!"
"hhmm! kenapa tidak?! kalau begitu....." detak jantung JongIn juga bertambah cepat sekarang
"kalau begitu apa??"
"kau mau menjadi Wendy ku?? aku akan menjadi PETERPAN yang akan selalu menjagamu.. kapanpun kau membutuhkanku.."
"ahh.. jinjjayo?? heung..."
"waeyo?? kalau tidak mau juga tidak apa - apa.." setelah JongInberkata seperti itu, ia langsung menerima pelukan hangat dari yeoja yang dari tadi membuat ia mati penasaran akan jawabanya. 
"pasti aku mau.. tidak mungkin aku jawab tidak.. Kim JongIn you are my PETERPAN~" kata HaeRin sambil memeluk JongIn. *yup! epic momment lah namanya~~ muehehehe XD* 

~ The End ~ 

thx to : EXO - PETERPAN yang sudah menjadi inspirasi~~ hhihihi ^^  

No comments:

Post a Comment